makalah tentang pengordinasian
PENGORGANISASIAN
KANTOR
PEMBAHASAN........................................................................................................ 1
1.
Pengorganisasian
Kantor................................................................................. 1
1.1 Pengertian Organisasi dan Pengordinasian .............................................. 1
1.2 Prinsip-prinsip Organisasi.......................................................................... 2
1.3 Keputusan Utama Organisasi.................................................................... 3
1.4 Pengertian Sistem, Prosedur,Metode serta Teknik.................................... 4
1.4.1 sistem................................................................................................. 4
1.4.2 Prosedur............................................................................................ 4
1.4.3 Metode.............................................................................................. 4
1.4.4 Teknik................................................................................................ 4
1.5 Pengertian Sistem Perkantoran.................................................................. 4
1.6 Pentingnya Sistem dan Prosedur Pengaturan dan Perkerjaann kantor...... 5
1.7 Manfaat Sistem dan Prosedur................................................................... 6
1.8 Asas Perorganiasasian Pekerjaan Kantor................................................... 6
1.8.1 Sentralisasi......................................................................................... 6
1.8.2 Kombinasi......................................................................................... 7
1.8.3 desentralisasi..................................................................................... 8
PEMBAHASAN
1. Pengorganisasian Kantor
1.1.
Pengertian organisasi dan
pengorganisasian
Organisasi
dalam bahasa yunani yaitu organon yang berarti alat adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Baik dalam pengunaan sehari-hari maupun
ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Kelompok-kelompok
kerjasama apapun bentuknya dan dalam bidang apapun dia bergerak lazim disebut
dengan organsasi. Ini berarti bahwa masing-masing orang hanya mampu
menghasilkan satu atau 2 jenis saja dari seluruh keutuhan hidup yang harus
dipenuhinya. Dengan kata lain tingkat ketergantungan seseorang atau sekelompok
orang terhadap orang atau kelompok lain menjadi semakin besar . Organsasi-organisasi
yang dapat dijumpai saat ini jauh lebih banyak , lebih bervariasi, dan lebih
kompleks dibanding dengan apa yang dijumpai oleh nenek moyang kita ratusan
tahun yang lalu.Perkembangan organisasi yang sangat pesat itu dimungkinkan atas
berkat adanya dukungan dari berbagai bidang lain: teknologi transportasi , komunikasi
,komputerisasi, dan lain lain.
Keberadaan berbagai macam organisasi
ditengah masyarakat secara langsung dan tak langsung telah mampu meningkatkan
taraf hidup masyarakat serta banyak keuntungan dan kemudahan yang saat ini
dirasakan oleh masyarakat. Organisasi menciptakan situasi saling ketergantungan
dan mengharuskan para anggota bekerjasama satu sama lain dalam
satu kelompok
.
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
organisasi yaitu seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang dipergunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian adalah suatu proses
pembagian kerja atau pengaturan kerja bersama dari para anggota suatu
organisasi. Dalam suatu pengorganisasian pada prinsipnya berguna untuk
menunjukkan cara-cara tentang upaya pemberdayaan sumber daya manusia agar dapar
bekerja sama dalam suatu sistem kerja sama dengan harapan dapat mencapai tujuan
organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, maka
pengorganisasian dapat dimaknai sebagai berikut:
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang
paling
efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2. Pengelompokan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan penugasan
seseorang
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas,
dan para karyawan.
4. Cara pimpinan dalam membagi tugas-tugas lebih lanjut yang harus
dilaksanakan
pada masing-masing unit kerja dengan cara mendelegasikan wewenangnya.
pada masing-masing unit kerja dengan cara mendelegasikan wewenangnya.
1.2.
Prinsip – prinsip dasar organisasi
Keberhasilan organisasi ditentukan
oleh banyak faktor yang diantaranya adalah penerapan berbagai prinsip dasar
organsasi yang dimaksud prinsip dasar ialah berbagai aspek yang
diperhatikan dalam proses kerjasama sehingga organisasi berjalan lancar dan mencapai
tujuan yang ditentukan.
J.J.W. Neuner dan L.B. Keeling,
menyatakan ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi:
1. Prinsip tujuan
Tujuan
organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran mesti
dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan
berubah menjadi motivasi untuk mencapainya.
2.
Prinsip kesatuan fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang
mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu.
Organisasi perkantoran merupakan suatu system yang terdiri atas sejumlah fungsi
yang saling berhubungan dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.
3.
Prinsip hubungan
individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh
pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kendatipun organisasi
perkantoran itu merupakan sebuah system, namun individu-individulah yang
menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
4.
Prinsip kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas
kesederhanaan dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para
pelaksana untuk memahaminya, sedangkan interelasi yang jelas mengurangi
keraguan.
5.
Prinsip wewenang sepadan
dengan tanggung jawab
Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang
yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugasnya tersebut.
6.
Prinsip laporan kepada
atasan tunggal
Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia
melapor, maka tiap petugas dalm organisasi perkantoran tersebut harus menerima
perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.
7.
Prinsip kepengawasan dan
kepemimpinan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakan
sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan yang
efektif akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu,
pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu
yang akan datang.
8.
Prinsip jangkauan
pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran
efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang menejer
kantor atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan
menejer kantor semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan
pengawasan. Gejala ini melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya
tambahan kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan kemampuan pengawasan itu
akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu tambahan
kemampuan pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai
titik 0 (bahkan negatif atau kekecauan pengawasan).
Kebanyakan ahli menejemen melihat 12 hingga 15 bawahan sebagai
jangkauan maksimum pada tingkat organisasi rendahan. 5 hingga 6 orang bawahan
pada tingkat tinggi. Namun demikian berkat perkembangan teknologi khususnya
komputer elektronika dan system mesin dengan pelaksanaan bawahan yang kurang
lebih serupa melalui prosedur pengawasan rutin, jumlah bawahan yang dapat
diawasi seorang atasan dapat bertambah. Teknologi dapat mendorong sentralisasi
mamajemen.
1.3 Keputusan utama
Organisasi
Yang dimaksud keputusan utama
organisasi ialah proses pemilihan diantara berbagai alternative yang tersedia
atau proses pemikiran dan tindakan yang menghasilkan pilihan tingkah laku.
Pada sebuah organisasi peran
pengambilan keputusan utama sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan yang
dilaksanakan.
Secara terperinci tahap – tahap pengambilan keputusan utama dijelaskan sbb:
Secara terperinci tahap – tahap pengambilan keputusan utama dijelaskan sbb:
1.
Indentifikasi masalah atau
penetuan tujuan yang hendak dicapai lewat keputusan yang akan diambil
2.
Pengembangan atau
pencarian berbagai alternative yang dapat diambil
3.
Penilaian terhadap berbagai
alternative yang sudah dikembangankan
4.
Menentukan pilihan yang
terbaik
5.
Melaksanakan pilihan yang
sudah ditentukan
6.
Melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan keputusan
1.4. Pengertian Sistem, Prosedur, dan Metode serta Teknik
Ada beberapa fungsi di dalam
organisasi, dimana setiap bagian mempunyai aktivitas dan deskripsi kerja
masing-masing yang berbeda. Namun sesungguhnya setiap bagian harus saling
terintegrasi guna mencapai tujuan yang lebih optimal. Saling keterkaitan antar
bagian yang membentuk suatu kesatuan itulah yang disebut dengan sistem. Adanya
sistem yang baik akan menunjang kelancaran di berbagai fungsi sehingga kinerja
setiap bagian menjadi lebih baik.
1.4.1.Sistem
Sistem adalah suatu
rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan
sesuatu fungsi meliputi berbagai prosedur dan metode dalam mengklasifikasikan
surat-surat, memberi kode-kode tertentu, menyimpan dalam berkas, memeliharanya
secara tepat, cara-cara menyingkirkan dan memusnahkan surat-surat.
1.4.2.Prosedur
Prosedur adalah rangkaian
metode yang telah menjadi pola tetap. Atau prosedur juga dapat diartikan
sebagai serangkaian dari tahapan-tahapan atau urutan-urutan dari
langkah-langkah yang saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
1.4.3.Metode
Metode adalah suatu cara
yang menjadi pasti untuk mengerjakan atau meyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi
metode kerja atau cara kerja di dalam kantor sangat menentukan efisiensi kerja.
1.4.4.Teknik
Teknik adalah bidang yang
memberikan dasar yang kuat untuk berbagai jenis karir. Baik jika Anda ingin
menjadi seorang ahli geologi, insinyur luar angkasa ataupun desainer perabot,
gelar teknik adalah tempat untuk memulainya.
1.5. Pengertian Sistem perkantoran
Sistem Perkantoran adalah
urutan baku operasi-operasi dalam kegiatan perusahaan khusus dan berkenaan
dengan bagaimana operasi-operasi itu dilaksanakan maupun dimana dan bilamana
dilaksanakan.
Jadi adalah menjadi
kewajiban pertama manajer untuk melakukan perencanaan terhadap system
perkantoran pada perusahaannya. Dan menurut George R.Terry , perencanaan system
perkantoran adalah aktivitas-aktivitas mengenai pekerjaan perkantoran apa yang
akan dilaksanakan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melaksanakannya. Atau
secara lebih terinci menyangkut penetapan tujuan, haluan, sistem, prosedur, dan
metode yang perlu dilaksanakan dalam kaitanya dengan:
1.
Pekerjaan rutin dan arus
lalu lintas pekerjaan perkantoran
2.
Rancangan dan pemakaian Formulir
perkantoran
3.
Penggunaan mesin dan
Perlengkapan kantor
Struktur sistem informasi
pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan
sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang
berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai
dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas,
wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi.
Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui
saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam
kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen
berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi
dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat
menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan
tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
1.6.Pentingya Sistem dan Prosedur Pengaturan Pekerjaan Kantor
Prosedur perkantoran atau
sistem perkantoran adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan
pekerjaan), di dalam mana pekerjaan dilakukan dan berhubungan dengan apa yang
dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya,
dan siapa yang melakukannya. Sistem perkantoran adalah penting, karena sistem
perkantoran yang baik akan mendatangkan banyak keuntungan terhadap perusahaan
itu sendiri,yaitu:
1.
Mengakibatkan pekerjaan
kantor menjadi lebih lancar (artinya arus pekerjaan yang lebih baik).
2.
Memberikan pengawasan yang
lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut
dilakukan.
3.
Mengakibatkan penghematan
dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
4.
Mengakibatkan koordinasi
yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
5.
Membantu dalam latihan
pegawai-pegawai
6.
Dihubungkan dengan
formulir perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang penting.
1.7.Manfaat Sistem dan Prosedur
Manfaat adanya sistem
dan prosedur didalam sbuah perkantoran antara lain, yaitu :
1. Untuk kelancaran pekerjaan perkantoran dan
mencegah kemungkinan kesalahan dalam pekerjaan
2. Pengurangan keterlambatan dan hambatan
3. Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan
4. Penghematan tenaga kerja dan biaya tata usaha
5. Koordinasi berbagai seksi dan bagian dalam
organisasi
6. Kemudahan dalam melatih para pegawai tata
usaha
1.8.
Asas Pengorganisasian Pekerjaan Kantor / judul besar
Kantor mempunyai
kedudukan sebagai sebuah satuan atau unit dalam suatu organisasi. Segenap kerja
ketata usahaan atau pekerjaan kantor yang dilakukan dalam suatu organisasi
harus pula diorganisir, yaitu dibagi-bagi, disusun dalam kerangka
hubungan-hubungannya satu sama lain. Dalam hubungannya dengan unit-unit
organisasi yang ada di dalam organisasi secara keseluruhan, maka
pengorganisasian pekerjaan kantor dapat memakai asas :
1.8.1. Sentralisasi ( pemusatan ).
Semua kerja perkantoran yang ada dalam organisasi yang
bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yang
berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yang memikul pekerjaan
operatif. Apabila organisasi yang bersangkutan sangat besar, sehingga kegiaatan
perkantoran sangat luas, satuan pelayanan yang dibentuk dapat lebih dari satu
buah. Misalnya bagian surat menyurat tersendiri, bagian kearsipan tersendiri,
bagian pengetikan tersendiri, dan seterusnya. Masing-masing bagian secara
sentral melayani seluruh satuan organinsasi dalam lingkungan tugasnya itu.
Bagian pelayanan ini disebut bagian tata usaha atau sekretariat. Dalam asas
sentralisasi, misalnya jika pada penyimpanan arsip, maka secara sentral semua
pekerjaan arsip untuk seluruh kantor di bagian arsip tertentu dan dibina oleh
seorang pemimpin bagian arsip.
Asas sentralisasi mempunyai beberapa kebaikan bagi
pelaksanaan pekerjaan kantor diantaranya adalah :
1. Cara kerja dengan mudah dapat diseragamkan ;
2. Pengawasan mudah dilakukan:
3. Penggunaan peralatandan perabotan kantor dapat
dihemat;
4. Beban kerja pekerjaan kantor dapat diadakan pembagian
secara lebih merata;
5. Penggunaan tenaga kerja dapat diadakan pengaturan yang
lebih luwes.
Asas ini juga mengandung beberapa kelemahan yang mendasar antara lain
adalah:
1. Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak
pada waktu yang bersamaan, misalnya pada akhir tahun anggaran dimana diperlukan
penyelesaian laporan kegiatan dari berbagai unit. Akibatnya penyelesaian
pekerjaan unit yang bersangkutan mengalami kelambatan.
2. Unit pengelola pekerjaan kantor sering tidak memahami
kebutuhan yang memperlancar pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan. Bila
hal ini terjadi, maka pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan akan
mengalami hambatan.
3. karena unit pengelola pekerjaan kantor mempunyai
kewenangan yang secara langsung atau tidak dapat menentukan kelancaran
pekerjaan unit lain, berubah menjadi unit yang minta dilayani.
1.8.2. Kombinasi ( campuran ).
Dalam prakteknya jarang sekali suatu organisasi melaksanakan kegiatan
perkantoran dipusatkan sepenuhnya ataau dipisah sepenuhnya. Asas sentralisasi
dan desentralisasi sering dipakai secara bersama. Dengan tujuan untuk mengambil
"keuntungan" dari masing-masing asas tersebut, dan menghindari
kelemahan masing-masing, sehingga dengan demikian akan memperoleh kemudahan dan
kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan perkantoran. Dengan dikombinasikan
keduanya asas sentralisasi dan desentralisasi, arsip pribadi pimpinan tiap-tipa
bagian dibuat. Disamping arsip-arsip yang ada pada tiap bagian, terdapat pula
"Kelompok Arsip sentral" yang memuat semua bahan-bahan yang ada dalam
seluruh organisasi secara keseluruhan. Organisasi yang besar, dalam arti cukup
komplek pekerjaan kantor yang dijalankannya, biasanya memerlukan satuan atau
unit pelayanan pusat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab mengenai
segi-segi ketatausahaan yang terdapat pada seluruh organisasi. Sebaliknya
sebagian kegiatan ketatausahaan yang tidak tepat jika dipusatkan tetap akan
dikerjakan oleh masing-masing satuan organisasi yang bersangkutan.
Satuan organisasi yang menanggani pekerjaan tata usaha pusat biasanya
mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. Melaksanakan sejumlah aktivitas tertentu yang sebaiknya dipusatkan
antara lain :
1.
Melayani
pembuatan barang cetakan, misalnya kartu, formulir, blangko dan sebagainya.
2.
Pengadaan dan
pembagian perabotan, peralatan, bahan dan mesin-mesin kantor.
3.
Memberikan
bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja perkantoran yang tersebar
di segenap satuan organisasi lainnya.
4.
Satuan pelayanan
pusat dalam bidang perkantoran hendaklah dipimpin oleh orang yang benar-benar
ahli dalam bidang adminitrasi perkantoran, yang disebut manajer kantor. Seorang
manajer seharusnyalah mempunyai pengetahuan yang luas mengenai segala sesuatu
tentang adminitrasi perkantoran. Misalnya: organisasi kantor, perbekalan
kantor, tata hubungan kantor, tata kearsipan, tata ruang kantor, metode kerja
perkantoran, pengawasan pekerjaan tata usaha. Perlu diperhatikan bagi para
manajer kantor yaitu masalah sampai seberapa jauh penerapan salah satu asas
pengorganisasian pekerjaan kantor tanpa mengabaikan asas yang lain. Sifat
pekerjaan kantor adalah sifat rutin dan sifat sementara. Sifat rutin adalah pekerjaan
tersebut selalu dilakukan setiap hari, sedangkan sifat sementara dilakukan
hanya sekali saja bila ada akantetapi dengan jangka waktu yang lama.
1.8.3. Desentralisasi ( pemencaran ).
Masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi di samping melaksanakan
tugas-tugas induknya juga melakukan semua kerja perkantoran yang terdapat dalam
lingkungan sendiri. Misalnya bagian personalia suatu organisasi melaksanakan
pula pekerjaan-pekerjaan korespondensi, pengetikan dan memperbanyak warkat dan
pekerjaan dan pekerjaan pengurusan warkat yang ada dalam lingkungannya.
Pimpinan masing-masing bagian mempunyai arsip mereka sendiri dan masing-masing
bagian mempunyai arsip sendiri pula. Penggunaan asas ini mempunyai beberapa
kebaikan yaitu:
1. dapat memperlancar pekerjaan pokok bagi instansi yang
mempunyai unit-unit yang tersebar di beberapa tempat.
2. dapat melayani kebutuhan-kebutuhan khusus bagi
unit-unit yang bersangkutan.
3. menumpuknya pekerjaan pada saat-saat tertentu seperti
biasa terjadi pada asas sentralisasi dapat dihindarkan.
Asas desentralisasi pun mempunyai beberapa kelemahan,
antara lain adalah :
1. memerlukan biaya yang cukup besar, karena diperlukan
peralatan yang sejenis yang jumlahnya lebih dari satu. Misalnya instansi yang
bersangkutan mempunyai lima unit, maka harus disediakan mesin foto copy lima
buah, padahal mungkin dalam pelaksanaanya kapasitas mesin foto copy tersebut
tidak digunakan secara penuh.
2. Memerlukan tenaga yang banyak untuk mengoperasikan
peralatan kantor. Memerlukan tenaga yang banyak dan biaya yang besar untuk
keperluan mengoperasikan peralatan kantor dan jasa pengawasan pelaksanaan
pekerjaan kantor tersebut.
0 Response to "makalah tentang pengordinasian"
Post a Comment