makalah bauran pemasaran
MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
Tentang :
Bauran
Pemasaran
“Marketing
Mix”
Disusun Oleh
:
ALAMUDDIN AL ASMAR
5103151015
ADMINISTRASI BISNIS IIA
DOSEN PENGAMPU:
Teguh Widodo, M.SM., M.Rech
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita kirimkan kepada
baginda besar nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. makalah ini berjudul “BAURAN
PEMASARAN” yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Bengkalis,
16 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
A. Defenisi Bauran Pemasaran .............................................................................................. 1
B. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ....................................................................................... 1
1. Produk (Product) .......................................................................................................... 1
2. Harga (price) ................................................................................................................. 5
3. Promosi (promotion) ..................................................................................................... 8
4. Tempat / Distribusi(place) ............................................................................................ 10
C. Tango
Wafer .................................................................................................................... 12
1. Produk .......................................................................................................................... 12
2. Place ............................................................................................................................. 13
3. Price ............................................................................................................................. 14
4. Promotion ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAURAN PEMASARAN
(MARKETING MIX)
A. Definisi dari Bauran Pemasaran
Sebagaimana
yang dikatakan oleh William J. Stanton
(1993:7) bahwa pemasaran adalah “suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur
pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga, promosi dan distribusi yang
dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran
yang baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan
kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler
(2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam
pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc – Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan
konsep bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Promotion dan Place).
B. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Berdasarkan definisi-definisi bauran
pemasaran diatas, dapat disimpulkan pengertian bauran pemasaran adalah empat
unsur pemasaran yang saling terkait dan digunakan dalam formulasi yang tepat
sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif sekaligus
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Sebagai
salah satu strategi pemasaran yang mengandung empat pilar penting untuk dapat
menguasai pangsa pasar, bauran pemasaran mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Produk (Product)
Salah satu
komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini
merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan
berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya
konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan.
Menurut Assauri produk adalah barang
atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi
kebutuhannya dan memberikan kepuasan. Produk dapat didefinisikan sebagai apa
saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan,
konsumsi atau akuisisi.
Menurut Philip Kotler ( 2006 : 448 ) mendenifisikan produk sebagai berikut : ” Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan”.
Berdasarkan definisi produk menurut Kotler menyatakan bahwa produk memiliki pengertian yang sangat
luas, mencangkup apa saja yang ditawarkan ke suatu pasar. Menurut Sistaningrum
Mengetahui bahwa produk memiliki dua bentuk, yaitu produk dalam bentuk barang dan
produk dalam bentuk jasa.
Perencana
produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat:
a.
Produk Inti
Jasa untuk
memecahkan Masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu
produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh
pembeli?”. Ketika
merancang produk, mula-mula pemasar harus mendefinisikan inti, manfaat
penyelesaian masalah atau jasa yang divari konsumen. Contohnya : konsumen yang
beli produk BlackBerry membeli lebih dari sekedar telepon genggam nirkabel, peralatan
jelajah e-mail dan web atau agenda pribadi.
b.
Produk
Aktual
Bagian dari
produk, yang meliputi tingkat mutu, fitur produk, sifat, rancangan/desain, nama
merek dan pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat
produk inti. Misalnya
BlackBerry adalah produk aktual. Nama, komponen, gaya, fitur, kemasan, dan
atribut lain, semuanya telah digabungkan secara cermat untuk mengahantarkan
manfaat inti agar tetap terhubung.
c.
Produk
Tambahan
Tambahan
servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk
inti dan produk aktual. Misalnya
BlackBerry harus menawarkan lebih dari sekedar alat komunikasi, tetapi harus
memberikan solusi lengkap tentang pelanggan membeli BlackBerry.
1)
Klasifikasi
Produk
Secara tradisional, pemasar
mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan
penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi
bauran pemasaran yang sesuai.
Menurut
Philip Kotler ( 2006 : 451 ) pemasar mengklasifikasikan produk ke dalam 3 golongan yaitu :
a)
Daya tahan dan wujud. Bedasarkan daya tahan dan wujud,produk
dapat diklasifikasikan kedalam 3 kelompok yaitu :
1) Barang
tahan lama (durable goods). Adalah barnag yang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun
sudah digunakan berkali-kali. Contohnya adalah peralatan mesin dan pakaian.
Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih
pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi dan memerlukan lebih banyak garansi
dari penjual.
2) Barang
yang tidak tahan lama (nondurable goods). Adalah barang yang tidak tahan lama adalah barang berwujud
yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contohnya
adalah sabun dan bir karena barang barang ini dikonsumsi dengan cepat dan
sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya diberbagai lokasi,
hanya mengenakan marjin kecil dan memasang iklan besar-besaran guna memancing
orang mencobanya.
3) Jasa
(service). Adalah
produk-produk yang tidak berwujud tidak terpisahkan dan tidak terpisahkan dan
tidak mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas
pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.Contohnya mencangkup
pemotongan rambut dan perbaikan barang.
b)
Produk industri. Produk industri dapat diklasifikasikan
berdsarkan cara barang itu memasuki proses industri dan harga relatifnya.
Produk industri dapat dibedakan tiga yaitu:
1) Bahan
baku dan suku cadang (materials and parts). Yaitu barang-barang yang seluruhnya memasuki produk yang
dihasilkan tersebut. Barang-barang itu terbagi menjadi dua kelompok : Bahan
mentah dan bahan baku dan suku cadang yang diproduksi.
2) Barang
modal (capital items). Yaitu
barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengolahan produk
jadi. Barang modal meliputi dua kelompok yaitu : instalasi dan perlatan.
3) Perlengkapan
dan jasa bisnis. Yaitu
barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan atau
pengelolaan produk akhir.
c)
Produk konsumen. Produk yang termasuk barang konsumsi
diklasifikasikan kedalam 4 ( empat ) kelompok yaitu :
1) Produk kemudahan (converience products). Yaitu barang-barang yang biasanya
sering dibeli konsumen segera, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan
usaha membelinya minimal, meliputi:
ü Produk
kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur
ü Produk
impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari
ü Produk
keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan
Contohnya : shampo dan sabun mandi
2) Produk belanja (shopping products). Yaitu barang-barang yang biasanya
dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas,harga dan gaya dalam proses
pemilihan dan pembeliannya. meliputi:
ü Produk
homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.
ü Produk
heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting
ketimbang harga.
Contohnya : pakaian dan peralatan rumah
tangga.
3) Produk Khusus (speciality products). Yaitu produk dengan karateristik unit
dan atau identifikasi merek yang untuk sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya : mobil dan HP
4) Produk yang tidak dicari (unsought products). Yaitu barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya.
Contohnya: asuransi jiwa.
2)
Atribut
Produk
Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong ( 2008 : 272 )Mendefinisikan atribut produk sebagai berikut : ” Atribut
produk adalah Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan
ditawarkan produk atau jasa tersebut”. Manfaat-manfaat tersebut kemudian
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti :
a)
Kualitas produk. Kualitas produk adalah Karakteristik
produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan
yang dinyatakan atau diimplikasikan.
b)
Fitur produk. Sebuah produk dapat ditawarkan dalam
beragam fitur. Model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan
lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing.
c)
Gaya dan desain. Cara untuk menambah nilai pelanggan
adalah nilai melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep
yang lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.
d)
Merek. Merek adalah Nama, istilah, tanda,
lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan
identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan
membedakan produk itu dari produk pesaing.
e)
Kemasan. Kemasan melibatkan perancangan dan
produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Pada dasarnya, fungsi utama
kemasan adalah penyimpanan dan melindungi produk.
f)
Pelabelan. Label mempunyai beberapa fungsi,
setidaknya, label menunjukkan produk atau merek, seperti nama sunkist yang
tercantum pada jeruk. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal tentang produk
siapa yang membuatnya, dimana produk itu dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya,
cara pemakaiannya, dan bagaimana menggunakan produk itu dengan aman. Terakhir,
label bisa membantu mempromosikan produk dan mendukung positioningnya.
g)
Pelayanan pendukung produk. Pelayanan pelanggan adalah elemen dalam
strategi produk. Penawaran perusahaan biasannya meliputi beberapa pelayanan
pendukung, yang bisa menjadi bagian kecil atau bagian besar dari keseluruhan penawaran.
3)
Pengertian
Produk Mix dan Produk Line
Produk mix (bauran
produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada
konsumen oleh perusahaan. Produk line
(lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang prinsipnya mempunyai
fungsi yang sama dan memiliki karakteristik bentuk yang sama.
Bauran produk lebih banyak
membicarakan tentang kombinasi beragai produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari
produk yang dihasilkan.
4)
Kendala-kendala
strategi produk
Tahap-tahap awal dalam proses
manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis
khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak
pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk
individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing,
mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk
juga dibatasi oleh daur hidup produk.
2. Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting
dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan
satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
Menurut bayu swastha, harga dapat
didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.
Dari pengertian harga tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang
diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga
harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang
tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori
luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan
semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda jika bidikan barang yang
digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun menyesuaikan dengan
kemampuan pasar.
a)
Tujuan
penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan
utama yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:
ü Bertahan hidup
Jika
perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih,
atau terus perubahan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapakan
harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa
berputar. Perusahaan- perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya
sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variable saja.
ü Memaksimalisasi laba jangka pendek
Kebanyakan perusahaan akan
menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan
setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada
hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu
untuk memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan
lebih menenkankan keuntungan jangka pendek.
ü Unggul dalam bagian pasar
Perusahaan – perusahaan lain juga
berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang
dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang
yang tinggi. Perusahaan – perusahaan ini berusaha keras agar mendapat bagian
pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.
ü Unggul dalam kualitas produk
Suatu perusahaan mungkin
berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di pasarnya. Umumnya,
perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup biaya
penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk menghasilkan mutu produk
yang tinggi.
b) Strategi Harga. Harga
merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu
komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi
harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam
menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau
bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.
Dalam menentukan strategi harga atas
suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan
juga siklus kehidupan produk tersebut. produk lain yang mempunyai target pasar
sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga
standar terendah dari market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok
harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih
merk yang menjadi market leader.
c)
Metode-Metode
Penetapan Harga. Perusahaan – perusahaan menentukan harga dasar
mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu
berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya
yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark up pricing
method.
ü Metode cost-plus pricing. Pada metode
ini, produsen / penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit
barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang
diinginkan. Laba yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin.
Harga Jual = Biaya Total + Margin
ü Metode mark up pricing. Metode mark
up pricing ini hampir sama dengan metode costplus pricing. Hanya
saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk
pedagang/ penjual, sedangkan metode cost-plus pricing cocok digunakan
oleh produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga
jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan sejumlah mark
up.
Mark up sendiri
merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark
up juga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan
biaya lainnya karena biaya-biaya tersebut Masuk dalam mark up.
Harga Jual =
Harga Beli + Mark Up
ü Metode Harga Break Even
(Break-even pricing). Penetapan dengan metode ini artinya harga jual produk
adalah sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk.
Suatu keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama
dengan total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan
dikatakan memperoleh laba jika jumlah penjualannya bisa melebihi di atas
titik break even. Dalam metode ini produsen harus mempunyai
anggapan–anggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak
mengalami kesalahan.
ü Penetapan
Harga dalam Hubungan dengan Pasar. Dalam metode ini harga tidak ditentukan
berdasarkan biaya produksi, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi
perusahaan. Harga atas suatu barang ditentukan dari melihat harga barang
produksi lain yang ada di pasaran. Perusahaan akan menentukan harga sama dengan
perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari harga pesaingnya.
Selain hal penetapkan harga diatas ,
Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan melakukan pendekatan
penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga
perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1)
Cost-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a.
Cost-Plus-Pricing (Penetapan
harga biaya plus). Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling
sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b.
Break Even
Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan
penetapan harga laba sasaran). Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk
menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan
dicari.
2)
Value-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai). Metode ini menggunakan satu persepsi
nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3)
Competition-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
a.
Going-rate
Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan mendasarkan
harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya.
Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan
pesaing utamanya.
b.
Scaled-Bid
Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing dan
bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga:
ü Kebutuhan
dana
ü Persaingan
ü Kebijaksanaan
pemerintah
ü Target laba
yang diinginkan
ü Jangka waktu
ü Kualitas
jaminan
ü Reputasi
perusahaan
ü Produk yang
kompetitif
ü Hubungan
baik
3.
Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu
variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk
membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran.
Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan yang
bersangkutan.
Dalam pemasaran modern, produsen
bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk yang menarik akan tetapi
produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya yang diharapkan
nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang namanya
komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang produsen
tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan volume
penjualan barang produksinya. Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan
khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para komunikator
pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan keperilakuan.
Seperti halnya dengan unsur bauran
pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran
suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal
dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan,
personal selling, publisitas dan promosi penjualan.
a)
Periklanan. Periklanan
merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan
jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Adapun
fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
ü Memberikan informasi.
ü Membujuk atau
mempengaruhi
ü Menciptakan kesan (image)
ü Memuaskan keinginan
ü Periklanan merupakan alat
komunikasi
b)
Personal Selling. Personal selling merupakan
presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Fungsi dari tenaga penjualan adalah:
ü Mengadakan analisa pasar
ü Menentukan komunikasi
ü Memajukan langganan
ü Memperhatikan langganan
ü Mengatasi masalah
ü Mengatur waktu
ü Mengalokasi sumber-sumber
ü Meningkatkan kemampuan
diri
c)
Publisitas. Publisitas
merupakan pembritahuan secara komersial di media Massa atau sponsor secara non
pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide
perusahaan. Sofyan Assauri memandang
tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku “Manajemen
Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1. Tingkat kebenaran atau
kepercayaan yang tinggi
Pemberian publisitas yang diberikan pada
masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau lebih dipercaya daripada bila
berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai bertanya tidak
memihak.
2. Mendramatisir
Sepersi advantasi, publisitas juga
mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa perusahaan dalam bentuk
cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha mempengaruhi
para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan
salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik
akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
d)
Promosi
penjualan. Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan,
personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen.
Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi, pembelian
contoh (product sampling), kupon atau nota, hadiah, kupon berhadiah, undian dan sebagainya
Adapun
fungsi dan tujuan promosi antara lain :
a)
Fungsi
Promosi Ada beberapa fungsi yang terdapat dalam promosi yaitu :
1.
Mencari dan mendapatkan perhatian
dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan
titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2.
Menciptakan dan menumbuhkan interest
pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin
akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan
dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik
ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.
3.
Pengembangan rasa ingin tahu
(desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan
kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka
timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal
harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini
semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.
b)
Tujuan
Promosi. Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
1.
Menginformasikan, maksudnya adalah
menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah
produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana
produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah,
mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
2.
Membujuk, maksudnya mengubah
persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
3.
Mengingatkan, maksudnya agar produk
tetap diingat pembeli sepanjang
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat
perhatian.
Setelah diadakan Promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan
kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli
juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.
4.
Tempat /
Distribusi(place)
Dalam kombinasi bauran pemasaran
yang mencakup empat komponen pemasaran salah satunya adalah unsur tempat
atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi.
Hurriyati menjelaskan untuk produk industri manufaktur place diartikan
sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan
scbagai tempat pelayanan jasa.
Dalam perekonomian sekarang ini,
produsen tidak langsung menjual hasil produksinya ke konsumen. Akan tetapi
dalam mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui tahapan perantara
untuk meMasarkan hasil produksinya.
Beberapa perantara seperti pedagang
besar dan pengecer yang membeli dan menjual kembali barang dagangannya disebut
pedagang perantara. Selain perantara-perantara itu ada perantara lain guna
menunjang pemasaran suatu produk diantaranya makelar, agen penjualan, dan lain
sebagainya.
Willian J.
Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang paling
banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai
industri antara lain:
a)
Saluran
Distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi
penyaluran barang dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam,
yaitu agen, pedagang besar dan pengeer. Ada lima macam kombinasi saluran
distribusi barang konsumsi.
1) Produsen
=> Konsumen
Merupakan
saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa
campur tangan perantara
2) Produsen
=> Pengecer => Konsumen
Dalam
saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen
industri
3) Produsen
=> Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Disebut juga
saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri
kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis. Dalam saluran
distribusi semacam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada penjual besar saja dan tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani
oleh pengecer saja.
4) Produsen
=> Agen => Pengecer => Konsumen
Dari pada
menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen
perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer.
Dalam saluran ini, produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada
pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen
penjualan.
5) Produsen
=> Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Dalam
saluran distribusi ini, untuk dapat mencapai pengeceran kecil, produsen juga
menggunakan perantara yaitu agen yang menghubungi pedagang besar besar yang
menjual kepada pengecer kecil..
b)
Saluran
Distribusi untuk barang produksi. Ada empat macam kombinasi saluran
pemasaran untuk kelompok barang industri.
1) Produsen
=> Pemakai Industri
Saluran
distribusi langsung/hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan
nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain.
2) Produsen
=> Distributor Industri => Pemakai
Saluran
distribusi menggunakan satu perantara distributor industri. Produsen peralatan
assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran mereka.
3)
Produsen => Agen => Pemakai
Saluran
distribusi ini dapat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit
penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor
penyimpanan pada penyalur perlu dipertimbangkan pula, sehingga agen memegang
peran penting dalam penyimpanan barang. Perusahaan yang hendak memasarkan
produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari
pada tenaga penjual
4)
Produsen => Agen =>
Distributor Industri => Pemakai
Pada umumnya
saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang memiliki department
pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru. Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual
maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri.
a) Manajemen Saluran Distribusi. Saluran
distribusi pada dasarnya merupakan system perilau yang kompleks karena
didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk mencapai
tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun
tidak tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan perubahan system.
b) Lokasi yang Strategis. Penentuan
lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume penjualan produk yang dihasilkan
sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan mencari lokasi yang
strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusinya.
Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial
sebagai tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting adalah
menentukan daerah-daerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan
barang hingga sampai ke tangan konsumen.
C. Tango
Wafer
Berawal dari
kejelian Grup Orang Tua (GOT) dalam membaca peluang pasar, ketika melihat pasar
makanan ringan masih dikuasai merek asing yang berharga mahal, GOT dengan gagah
berani meluncurkan produk makanan ringan jenis wafer dengan merek Tango.
Sebagai diferensiasi, GOT mengemas Tango dalam kemasan mini dan bisa sekali
gigit -potongan kecil-kecil. Selain menawarkan kepraktisan, diferensiasi
tersebut juga ditujukan untuk menekan harga jual bagi konsumen. Asumsi itu
ternyata benar adanya. Produk yang diluncurkan tahun 1995 ini langsung diterima
pasar. Perlahan tapi pasti, Tango mulai menancapkan cengkeramannya di pasar
wafer di Tanah Air. Apalagi, seperti produk dari GOT lainnya, selalu didukung
jaringan distribusi miliki PT Artha Boga Cemerlang yang dikenal mampu
memenetrasi pasar dengan sangat mendalam. Dalam waktu singkat, Tango berhasil
menyebar ke seluruh penjuru Tanah Air. Keberadaannya langsung mengereknya
menjadi merek wafer terdepan hingga sekarang.
Dalam Pemasaran Produk, Marketing Mix yang digunakan
untuk pemasaran Produk Tango adalah sebagai berikut :
1) Produk
Tango Wafer merupakan
sebuah produk wafer yang diproduksi oleh PT. Ultra Prima Abadi pada Desember
1995. Terdiri dari beberapa lapis wafer dengan krim ditengahnya, Tango Wafer
dengan konsep “One Bite Size” merupakan wafer yang pas untuk dikunyah. Tango Wafer merupakan wafer renyah yang dibuat dengan resep
asli dan bahan-bahan pilihan yang berkualitas, sehingga menghasilkan kemurnian,
kelembutan, dan kesempurnaan rasa. Tango Wafer terdiri dari dua jenis varian
produk yaitu Tango Original Wafer dan Tango Less Sugar. Hingga saat Tango Wafer
terus berinovasi dalam menciptakan berbagai variant rasa serta memberikan
kenikmatan dan kesempurnaan rasa untuk konsumen. Saat ini Tango Original Wafer
tersedia dalam beberapa varian, yaitu :
ü Wafer Tango Chocolate. Resep rahasia asli dari keahlian seorang Master
Chocolate menghasilkan kombinasi mewah wafer renyah, chocolate cream premium,
dan susu lezat di setiap gigitan.
ü Wafer Tango Susu Vanilla. Temukan perpaduan lezat kebaikan
gizi susu, kerenyahan mantap wafer Tango dan kelembutan mewah rasa vanila di
setiap gigitan.
ü Wafer Tango Strawberry Jam. Kesegaran buah stroberi yang manis
dalam kelezatan wafer Tango Strawberry yang renyah dan legit. Keaslian rasa
selai stroberinya membuat kenikmatan yang tak habis-habisnya.
ü Wafer Tango Kurma Madu. Renyah, manis dan keaslian rasa
kurma dengan sentuhan madu yang manis dan segar membuat wafer ini semakin
menggiurkan dan lezat tak tertahankan.
ü Wafer Tango Royale Vanilla Black. Perpaduan sempurna wafer Chocolate
dan kelembutan krim vanila yang lezat, membawa anda menjelajahi kenikmatan
tiada tara.
ü Wafer Tango Royale Cappuccino. Wafer rasa Italian Cappuccino yang
dipadu dengan kerenyahan wafer yang membuat wafer ini terasa mewah di setiap
gigitannya.
ü Wafer Tango Fusion Chocolate Milk. Kemewahan rasa di setiap gigitan,
perpaduan sempurna dari resep rahasia. Coklat premium dikombinasikan dengan
susu vanilla disatukan dalam kerenyahan layer wafer yang berlapis-lapis.
ü Wafer Tango Less Sugar. Merupakan wafer vanilla dan cokelat
yang enak dan renyah untuk hidup yang lebih sehat. Tango Less Sugar
dipersembahkan bagi konsumen yang ingin mengkonsumsi wafer namun peduli akan
kesehatan dan menjaga kadar gula dalam darah.
ü Tango CrunchCake. Kelezatan yang hadir dalam bentuk segitiga sempurna
dengan kemewahan coklat premium yang berlimpah di atas keharmonisan lapisan
wafer dan waffle.
a) Kualitas. Kualitas produk ini sudah bisa dibuktikan dengan baik. Terbukti bahwa
hingga saat ini produk masih digunakan dan laku di pasaran.
b) Nama Merek. Nama merek produk adalah tango. Nama merek ini dibuat dengan pertimbangan
penuh perusahaan guna menciptakan kepercayaan, keyakinan, kekuatan, keawetan,
serta status di mata masyarakat konsumen.
c) Kemasan. Kemasan sama pentingnya dengan kualitas produk yang fungsinya juga
mendorong minat pembeli untuk membeli produk ini.
2) Place
Dikarenakan mulai banyak bermunculan produk pesaing,
pasar wafer Tango pun semakin sempit, otomatis, untuk mengatasi hal ini pendistribusian wafer tango menjadi lebih
terfokus pada pangsa pasarnya, seperti kemasan yang paling kecil ada di
toko-toko, kios, warung-warung kecil, sedangkan kemasan yang besar kita tarik
dan kami fokuskan pada toko-toko besar seperti swalayan, supermarket, dan
hypermart.
a) Saluran Distribusi. Dalam tango menggunakan distribusi yang tidak hanya melalui supermarket,
tetapi juga kepada toko-toko agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Selain deferensiasi produk GOT juga
melakukan deferensiasi saluran yaitu dengan dengan memakai jaringan distribusi milik PT
Artha Boga Cemerlang yang dikenal mampu memprenetasi pasar secara mendalam.
b) Jangkauan. Dapat di jangkau di seluruh indonesia
3)
Price
Harga untuk tango sendiri berbeda-beda, sesuai dengan besarnya ukuran
(gram). Tentu daftar harga juga sangat penting dicantumkan dalam produk untuk
memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian atau perhitungan. Berikut
beberapa daftar harga:
No
|
Nama
Produk (Brand Name)
|
Harga (Price)
/Rp
|
1
|
Wafer
Makanan ringan Susu Vanila 80g
|
Rp. 4.000
|
2
|
Wafer
Makanan ringan rasa Tiramisu 180g
|
Rp. 8.500
|
3
|
Wafer
Makanan ringan rasa Susu Vanila 30g
|
Rp. 1.200
|
4
|
Wafer
Makanan ringan rasa Strawberry Jam 80g
|
Rp. 6.000
|
5
|
Wafer
Makanan ringan rasa Strawberry Jam 30g
|
Rp. 1.000
|
6
|
Wafer
makanan ringan rasa Kurma Madu 180g
|
Rp. 8.500
|
7
|
Wafer
Makanan ringan rasa coklat 30g
|
Rp. 1.200
|
8
|
Wafer
Makanan ringan rasa Chocolate 180gr
|
Rp. 8.900
|
4) Promotion
Sebagai wujud kepedulian dalam memperbaiki kondisi
gizi anak Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih baik, Tango Wafer
bekerja sama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia
(OBI), Tango Peduli Gizi telah berhasil dilaksanakan di Nias
(Sumatra Utara) dan Ruteng (Nusa Tenggara Timur). Tahap pertama program Tango
Peduli Gizi di Nias dilaksanakan dalam pada bulan Juli – Oktober 2011 untuk 10
keluarga. Tahap kedua dilaksanakan pada November 2011 – Februari 2012 utuk 15
keluarga.
Secara keseluruhan,program ini mencakup 25 keluarga
Nias dimana anak-anak yang mengalami gizi buruk telah dinyatakan sembuh setelah
mengikuti program BPG pada tahun 2010, dan menyatakan komitmennya untuk
membantu keluarga lain dalam memberantas gizi buruk. Promosi produk tango
sendiri dilakukan tidak hanya melalui media televisi tapi juga melalui media
cetak (Koran, majalah).
Tidak hanya itu Tango memberikan promo sebagai berikut
:
ü Tango Fusion Promo Giant (Ayo beli 2
Tango Fusion 175.5 gr dan dapatkan gratisnya 1 Tango Fusion 32.5 gr di Giant)
ü Tango Crunch Cake Promo Lotte Mart (Mau dapet
gratis 1 Tango CrunchCake 80gr ? Buruan ke Lotte Mart)
ü Crunchcake Promo Indomaret (Beli 2
Crunchcake 80 gr di Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 Oops Hotsa)
ü Wafer Tango Promo Indomaret (Tiap
pembelian Wafer Tango 171 gr di Indomaret, kamu bisa dapetin gratis 1 klop)
ü Tango CrunchCake Photo Contest (Yuk ikutan
Tango CrunchCake Photo Contest yang diadakan dari tanggal 6 - 19 Desember 2012)
ü Fun Cooking With Tango (Dalam
rangka untuk lebih mengakrabkan Wafer Tango dengan para pedagang yang telah
banyak membantu pendistribusian Wafer Tango kepada konsumen)
Dalam hal promosi, Tango belum terlalu fokus dalam
melakukan edukasi pasar luar negeri. Promosi yang dilakukan selama ini adalah dengan
mengikuti pameran di luar negeri Dan memperkenalkan produknya menggunakan cara sampling. Untuk mengedukasi pasar
luar negeri mereka melakukan strategi, diantaranya trade promo, konsumen promo.
Tango membuat beberapa kegiatan, antara lain :
Kunjungan karyawan perusahaan (salesman/salesgirl)
ke sekolah-sekolah untuk melakukan promosi dengan cara membagikan sample Tango
secara gratis .
Tango
melakukan kerjasama dengan salah satu operator telepon seluler dan mini market,
contohnya dengan pembelian pulsa electric indosat di indomaret min. nominal
50rb dan 100rb maka pembeli berhak mendapatkan wafer Tango secara gratis. Dan
dapat juga digunakan untuk macam-macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat
pada calon pembeli , salah satu contohnya yaitu menawarkan varian rasa yang
berbeda dari sebelumnya.
0 Response to "makalah bauran pemasaran"
Post a Comment